Penyebab & Cara Mengobati Abses Pada Kucing

Abses pada kucing adalah semacam kantong berisi nanah yang terjadi di suatu tempat di tubuh kucing. Kita sering menyebutnya dengan bisul.

Abses bisa terjadi di permukaan tubuh atau di dalam tubuh, ukurannya pun bisa kecil atau besar. Misalnya di bawah kulit, di ujung akar gigi, di dalam tubuh kucing. Bila pecah abses akan mengeluarkan nanah yang bisa berbau busuk.

Di permukaan tubuh kucing abses berupa bengkak yang rasanya sakit. Jika disentuh kadang terasa keras atau seperti gelembung berisi air. Sering juga abses yang terjadi di bawah kulit menyebabkan warna kemerahan.

Pada bagian yang timbul abses, bulunya bisa kusut atau botak. Adanya abses kadang tidak kita ketahui sampai timbul tanda-tanda misalnya abses pecah dan mengeluarkan nanah.

Kucing yang terkena abses akan sering demam, juga saat absesnya sudah pecah. Bisa juga kucing akan lesu, kurang nafsu makan, dan mulutnya bau. Abses yang pecah di dalam tubuh juga bisa menimbulkan komplikasi penyakit tambahan.

Penyebab Abses Kucing

  • Luka karena berbagai sebab seperti tertusuk, tergores, atau digigit kucing lain. Ketika bakteri masuk maka luka akan terinfeksi dan timbullah abses.
  • Bakteri yang menyebabkan abses diantaranya E. coli, Mycoplasma, Pasteurella multocida, Corynebacterium, Actinomyces, Nocardia, dan lainnya.
  • Kerusakan gigi menyebabkan abses akar gigi.
  • Infeksi yang ditularkan melalui darah bisa menyebabkan abses hati.
  • Pneumonia yang parah atau masuknya benda asing bisa menyebabkan abses paru.
  • Infeksi di dalam mulut, di telinga bagian dalam, dan infeksi sinus yang parah bisa menyebabkan abses otak.

Cara Mengobati Abses Pada Kucing

Cara terbaik adalah membawa kucing ke dokter hewan untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat. Abses jika tidak ditangani dengan baik infeksinya bisa menyebar ke bagian tubuh lain termasuk organ dalam.

Pengobatan abses kucing tergantung pada letak dan tingkat keparahannya. Penanganannya bertujuan untuk membuang kantong nanah, baik dengan pengeringan maupun operasi pengangkatan.

Dokter bisa juga akan memberikan antibiotik untuk mengatasi bakteri. Bisa jadi dokter akan mengecek sampel nanah di laboratorium untuk mengetahui jenis bakterinya sehingga bisa diresepkan antibiotik yang tepat.

Sangat penting kamu mematuhi petunjuk dokter dalam pemakaian antibiotik. Penggunaan antibiotik yang sembarangan akan menyebabkan bakteri menjadi kebal (resistensi antibiotik). Sehingga di lain waktu jika kucingmu sakit bisa sulit sembuh meski sudah diobati.

Juga sangat baik jika kamu bisa langsung membawa kucingmu ke dokter hewan saat itu juga. Tapi kadang ada kendala misalnya klinik tutup, atau sedang tidak punya uang, atau lainnya. Maka kamu bisa melakukan tindakan pertama seperti berikut ini.

  • Gunting bulu di sekitar luka dengan hati-hati.
  • Bila abses belum pecah, kompres dengan air hangat, lakukan beberapa kali sehari.
  • Bila abses sudah pecah, bersihkan luka dengan air hangat dan antiseptik, lalu keringkan, lakukan beberapa kali sehari. Untuk antiseptiknya saya tidak tahu apa yang bagusnya dipakai, jadi silakan cari tahu dari sumber lain yang terpercaya.

Batasi aktivitas kucing yang sedang diobati agar dia cepat pulih, terutama jika ia habis dioperasi. Bisa dengan cara dimasukkan ke dalam kandang. Jaga juga agar abses jangan sampai dijilat atau digaruk kucing.

Mencegah Abses Pada Kucing

  1. Cegah kucing berkelahi, berkeliaran ke tempat berbahaya yang bisa melukainya, cegah interaksi dengan binatang lain yang galak. Bisa dengan memeliharanya indoor atau cara lain sesuai keadaanmu.
  2. Jaga kebersihan kucing, perlengkapan kucing, dan lingkungan sekitarnya. Hal ini termasuk menjaga kebersihan giginya.

Referensi:

  • https://vcahospitals.com/know-your-pet/abscesses-in-cats
  • https://www.wedgewoodpharmacy.com/blog/posts/how-to-properly-deal-with-abscesses-in-cats.html
  • https://www.thesprucepets.com/abscesses-in-cats-4767540
Share your love
Purwanto
Purwanto

Konten blog ini hanya untuk pengetahuan dan hiburan. Meski saya berusaha memberikan informasi seakurat mungkin, konten yang ada bukan sebagai pengganti saran (dan semacamnya) dari dokter hewan. Kamu tetap harus berkonsultasi ke dokter hewan.

Saya juga terbuka untuk saran, kritik, dan senang sekali jika kamu ingatkan jika ada hal yang salah di blog ini. Mau kerjasama juga boleh misalnya guest post, promosi bisnis terkait kucing, dll.

Articles: 234

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *