Anak Kucing Tidak Bisa Buang Air Besar

Jika anak kucing tidak bisa buang air besar bukan hanya akan membuatnya tidak nyaman, tapi juga kalau tidak segera ditangani bisa timbul masalah serius. Misalnya sakit akibat penyerapan racun dari usus besar, atau prolaps rektum (sebagian usus keluar anus) jika anak kucing terlalu memaksakan diri buang air besar.

Kesulitan buang air besar yang dialami anak kucing bisa berupa sembelit/konstipasi (susah buang air besar), obstipasi (konstipasi yang parah), atau bahkan tidak bisa BAB sama sekali.

Gejala dan Ciri Anak Kucing Kesulitan Pup

Masing-masing anak kucing berbeda-beda seberapa sering buang air besar, tergantung pada pola makan dan aktivitas. Sebagian besar BAB sekali sehari, dan ada yang lebih sering atau lebih jarang. Idealnya sih frekuensi buang air besarnya adalah sekali sehari.

Jika anak kucing tidak buang air besar beberapa hari berturut-turut, periksalah lebih lanjut. Jangan-jangan dia kesulitan buang air besar.

Cara mengetahui apakah anak kucing belum buang air besar adalah jika kotak pasirnya kotor dari tinja. Juga kamu sudah mengecek di area jelajah anak kucing barangkali dia buang air besar sembarangan, tapi tidak ditemukan tinjanya.

Ciri anak kucing susah BAB antara lain:

  • Nafsu makan menurun atau tidak mau makan sama sekali.
  • Perut tampak membengkak.
  • Gelisah dan tidak nyaman.
  • Kotoran lebih keras dan lebih kering dari biasanya.
  • Terdapat lendir dan bercak darah pada kotoran, akibat memaksakan diri untuk buang air besar.
  • Muntah, lesu, lemah.
  • Saat dia buang air besar menunjukkan tanda kesakitan atau kesulitan.

Penyebab Anak Kucing Susah BAB

Penyebabnya macam-macam, di bawah ini adalah penyebab yang umum:

  1. Induk kucing merangsang anak kucing usia 2 minggu kurang agar buang air kecil dan besar, dengan cara menjilati area anogenitalnya (area tempat anus dan genital). Jika induk kucing tidak melakukan rangsangan itu, atau anak kucing tidak mempunyai induk, anak kucing bisa mengalami sembelit. Dia perlu dibantu dengan secara teratur menyeka anogenitalnya.
  2. Saat anak kucing mulai disapih, dia akan beralih dari susu induknya ke makanan anak kucing. Transisi itu bisa membuatnya kekurangan air atau serat dan menyebabkan sembelit.
  3. Dehidrasi (kurang asupan air) juga bisa terjadi jika anak kucing hanya makan makanan kering dan sangat kurang minum. Jika dia bisa buang air pun maka kotorannya kecil dan keras.
  4. Anak kucing yang kurang beraktivitas dan kelebihan berat badan bisa mengalami obstipasi.
  5. Menelan benda juga bisa menjadi sebab. Misalnya anak kucing menelan benang, sobekan plastik, atau benda kecil lainnya. Benda-benda itu bisa menghalangi jalannya pencernaan makanan.
  6. Usus anak kucing yang terinfeksi parasit, seperti cacing, bisa membuatnya sembelit. Jumlah cacing di usus bisa banyak dan menyumbat jalannya feses.
  7. Penyakit neurologi yaitu penyakit pada otak, sistem saraf, dan sumsum tulang belakang, juga bisa menyebabkan anak kucing sulit buang air besar. Namun penyakit ini lebih sering terjadi pada kucing yang lebih tua.
  8. Terakhir, hairball juga bisa menyebabkan sembelit.

Menangani Susah Buang Air Besar Pada Anak Kucing

Jika anak kucing baru saja mulai sembelit, sembelitnya tidak parah dan masih mau makan, beraktivitas normal, bermain, kamu bisa mencoba menanganinya sendiri. Tapi tetap saja yang terbaik adalah segera bawa ke dokter hewan.

  • Perbanyaklah asupan air pada anak kucing, baik minumnya maupun pada makananannya. Lebih baik anak kucing diberi wet food dan kalau perlu tambahkan sedikit air ke makanannya. Anak kucing harus cukup minum air, jika ia tidak mau minum segera hubungi dokter hewan.
  • Rangsang anak kucing untuk beraktivitas seperti bermain dan berlari. Tujuannya agar merangsang gerak peristaltik usus.
  • Tunggu beberapa hari dan lihatlah apakah anak kucing sudah normai buang air besarnya. Jika dia belum juga BAB atau menjadi lesu dan malas makan, kamu harus membawanya ke dokter hewan.
  • Jika sembelitnya dari awal memang parah, jangan tangani sendiri tapi langsung cari bantuan dokter.

Mencegah Sembelit pada Anak Kucing

Pastikan anak kucing mengonsumsi air segar dan bersih dalam jumlah yang cukup. Jika dia malas minum bisa diakali dengan memberinya tempat air minum yang ada air mancurnya, biar dia tertarik untuk minum. Atau menambahkan sedikit air ke makanan keringnya, lebih bagus lagi kalau makannya wet food.

Beri anak kucing program deworming rutin, untuk mencegah infestasi (serangan parasit) cacing. Cegah anak kucing bermain dengan benda-benda kecil yang berpotensi tertelan olehnya. Sisir dan sikat bulu anak kucing untuk mencegah hairball.

Share your love
Purwanto
Purwanto

Konten blog ini hanya untuk pengetahuan dan hiburan. Meski saya berusaha memberikan informasi seakurat mungkin, konten yang ada bukan sebagai pengganti saran (dan semacamnya) dari dokter hewan. Kamu tetap harus berkonsultasi ke dokter hewan.

Saya juga terbuka untuk saran, kritik, dan senang sekali jika kamu ingatkan jika ada hal yang salah di blog ini. Mau kerjasama juga boleh misalnya guest post, promosi bisnis terkait kucing, dll.

Articles: 234

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *