The Best Fluffy Pancakes recipe you will fall in love with. Full of tips and tricks to help you make the best pancakes.
Pulau kucing merupakan sebutan bagi pulau yang dihuni oleh banyak kucing liar atau setengah liar. Pulau-pulau tersebut menjadi tujuan wisata bagi para pecinta kucing. Jepang mempunyai pulau kucing terbanyak, dan Indonesia juga punya, juga negara-negara lain.
Pulau Kucing di Jepang
Okishima
Pada abad ke-12 tujuh samurai dikalahkan dalam pertempuran di dekat Kyoto. Mereka melarikan diri ke pulau Oki di tengah danau Biwa bersama keluarganya.
Kemudian mereka hidup di pulau itu dari generasi ke generasi. Saat ini sekitar 400 keturunan samurai itu masih hidup di pulau Oki, berprofesi sebagai nelayan.
Okishima cukup kecil dan sepeda menjadi moda transportasi utama di pulau ini. Dikatakan pulau ini penuh dengan kucing, bisa didapati bersantai di sekitar dermaga atau berkeliaran di jalanan. Kucing-kucing itu bisa jadi adalah keturunan dari kucing-kucing yang dibawa oleh para samurai dan keluarganya.
Aishima
Di pulau ini ada sekitar 500 orang penduduk dan 100 ekor kucing. Begitu sampai di pelabuhan ada kemungkinan kamu akan disambut oleh banyak kucing.
Genkaishima
Genkaishima dulunya pulau dengan jumlah kucing terbesar. Namun gempa bumi pada 2005 memakan banyak korban manusia dan kucing. Kini kabarnya populasi kucingnya mulai meningkat lagi.
Sanagishima
Sanagi adalah pulau kecil di laut pedalaman (laut yang hampir seluruhnya di kelilingi daratan) Seto. Mempunyai 2 desa yang terletak di bagian utara dan selatan pulau. Banyak kucing di pulau ini terutama di bagian selatan, lebih banyak dari penduduknya yang sekitar 80 orang.
Di pulau Sanagi ada 2 toko kelontong. Juga sejak 2017 di pulau ini ada guest house dan kafe bernama Nekonoshima, namun menurut websitenya (http://neconoshima.jp/) tutup sementara karena Covid-19.
Manabeshima
Pulau Manabe juga terletak di laut pedalaman Seto, berpenduduk sekitar 200 orang dengan profesi utama nelayan. Di pulau ini ada ratusan kucing, namun katanya bertahun-tahun lalu jumlah kucing lebih banyak. Jika kamu berjalan-jalan menjelajah pulau akan menjumpai banyak kucing di pantai, di tembok laut (sea wall), dan di jalan-jalan.
Capek mengeksplorasi pulau kamu bisa bersantai di restoran kecil yang ada di pulau. Kalau mau menginap ada penginapan bernama Santora (https://santora.biz/index_en/) yang mempunyai private beach.
Aoshima
Pulau Ao dulunya adalah pulau nelayan dan kucing-kucing digunakan untuk membantu nelayan memerangi tikus. Kini pulau itu hanya dihuni sekitar 15 orang yang hampir semuanya sudah lanjut usia.
Di Aoshima ada lebih dari 100 kucing berkeliaran. Mereka bisa dijumpai di pelabuhan, di rumah-rumah kosong, dan di jalanan desa yang tenang.
Wisatawan disarankan untuk membawa minum dan makan sendiri karena di pulai ini tidak ada penginapan dan restoran. Sampah bekas makan dan minum juga semestinya dibawa lagi keluar pulau.
Muzukijima
Berbeda dengan pulau kucing lain di Jepang yang biasanya adalah pulau nelayan, pulau Muzuki dihuni oleh para petani jeruk dan para nelayan. Jadi di pulau ini terhampar perkebunan berbagai jenis jeruk seperti jeruk Mandarin dan Iyokan.
Selain bercengkarama dengan kucing, di pulau ini juga ada atraksi wisata memancing dan memanen jeruk. Sayangnya sepertinya tidak ada penginapan di sini, hanya ada restoran sea food yang memasak hasil tangkapan nelayan setempat.
Tashirojima
Dari abad ke-17 hingga abad ke-19, pulau kecil Tashirojima merupakan tempat bagi para nelayan dan peternak sutra. Kucing digunakan untuk menjaga ulat sutra dari tikus dan juga dipercaya nelayan sebagai pembawa keberuntungan. Kemudian ketika industri perikanan dan sutra berpindah tempat, kucing yang ada di pulau terus berkembang biak.
Pulau Tashiro kini menjadi tempat wisata bagi pecinta kucing. Jumlah kucingnya ratusan, beberapa kali lipat dari jumlah penduduk pulau. Di pulau ini anjing dilarang keberadaannya.
Pulau Kucing di Indonesia
Pulau Dea-Dea, Sulawesi Barat
Pulau tidak berpenduduk ini terletak di daerah Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Puluhan tahun lalu beberapa kucing dibuang di pulau ini yang lalu berkembang biak menjadi ratusan ekor. Wisatawan kabarnya tidak boleh memegang kucing-kucingnya, apa alasannya saya tidak temukan meski sudah mencari di sana-sini.
Pulau Kucing, Maluku Utara
Pulau ini terletak di Kepulauan Sula, Maluku Utara, juga tidak berpenduduk. Awalnya adalah tempat pembuangan kucing dari pulau Sulabesi, namun kucingnya tetap diberi makan.
Oleh pemiliknya pulau ini kemudian dibangun menjadi tempat wisata dengan fasilitas warung, toilet, gazebo, sepeda air, dan lainnya. Dulu kabarnya ada banyak kucing di sini namun sekarang tinggal beberapa puluh ekor.
Ingin tahu destinasi wisata lain di Indonesia? Kunjungi blog teman saya Wisatarakyat.com.
Pulau Kucing di Negara Lain
Pulau Mykonos, Yunani
Di pulau Mykonos banyak kucing yang berkeliaran dengan bebas. Dulunya kucing-kucing itu dibiarkan begitu saja, namun kini dirawat oleh Mykonos Animal Welfare yang didirikan pada 2005. Mykonos terletak di kepulauan Cyclades, kepulauan yang menjadi rumah bagi kucing Aegean, kucing nasional Yunani.
Pulau Samos, Yunani
Pulau Samos juga mempunyai koloni kucing yang cukup banyak. Mereka kerap menyambut turis yang datang di pelabuhan. Para turis sendiri sering memberi makan pada kucing-kucing itu.
Pulau Lido, Venesia, Italia
Kucing telah menghuni Venesia berabad-abad lamanya. Suatu saat jumlah kucing di Venesia menurun tajam. Akhirnya pada 1965 Dingo Non-Profit Association didirikan untuk merawat kucing-kucing liar itu.
Pada 1989, San Clemente, sebuah pulau kecil di Venesia ditetapkan sebagai tempat tinggal dan tempat perawatan kucing liar. Kemudian ratusan ekor kucing di tahun 1999 dipindah ke Malamocco di pulau Lido hingga sekarang.