The Best Fluffy Pancakes recipe you will fall in love with. Full of tips and tricks to help you make the best pancakes.
Satu hal yang saya sukai adalah dijilati kucing 🙂 Saya percaya hal itu adalah cara kucing untuk menunjukkan kasih sayang.
Namun akibatnya tentu air liur kucing akan menempel di bagian tubuh saya. Membuat saya bertanya-tanya, aman nggak sih air liur kucing?
Kandungan Air Liur Kucing
Air liur kucing mengandung beberapa unsur. Sebagian unsur itu tidak berbahaya bagi manusia dan sebagian lagi bisa berbahaya terutama bagi orang yang alergi.
Beberapa diantaranya:
Protein
Alergi pada kucing salah satunya adalah hasil reaksi terhadap protein yang terkandung dalam air liur kucing. Saat kucing grooming ia menjilati tubuhnya sehingga air liur menempel di bulu-bulunya. Karena itu orang yang alergi kucing bisa kambuh alerginya saat berinteraksi dengan bulu kucing.
Bakteri
Kucing terutama kucing outdoor memiliki bakteri dalam air liurnya. Untuk amannya selalu cuci bersih setelah digigit atau dicakar kucing. Karena air liur juga bisa pindah ke cakar kucing saat ia grooming.
Bakteri yang berada di mulut kucing misalnya adalah pastuerella, yang bisa menyebabkan infeksi. Ada juga bartonella henseale, penyebab infeksi kulit dan kelenjar getah bening (cat scratch fever). Sebagian besar infeksi pastuerella dan bartonella kabarnya disebabkan oleh gigitan dan cakaran.
Enzim
Belum pasti, tapi liur kucing mungkin mengandung enzim yang befungsi sebagai antibiotik. Hal itu mungkin saja menjadi sebab mengapa kucing menjilati lukanya. Selain itu, enzim tersebut kemungkinan bisa membantu merangsang aliran darah, mengahalangi bau yang dapat menarik predator, dsb.
Manfaat Air Liur Kucing
Menurut PetMD:
Para peneliti di Belanda mengidentifikasi adanya histatin, bahan kimia dalam air liur hewan peliharaan (kucing dan anjing). Histatin ini bisa mempercepat penyembuhan luka hewan dengan cara mempromosikan penyebaran dan migrasi sel-sel kulit baru.
Dr Nigel Benjamin dari London School of Medicine mengatakan ketika air liur hewan peliharaan bersentuhan dengan kulit akan menciptakan oksida nitrat. Oksida nitrat menghambat pertumbuhan bakteri dan melindungi luka dari infeksi.
Para peneliti di University of Florida mengidentifikasi protein dalam air liur yang disebut nerve growth factor yang bisa mempersingkat waktu penyembuhan luka.
Apakah Air Liur Kucing Berbahaya Atau Tidak?
Orang yang imunitasnya sehat kemungkinan tidak terinfeksi bakteri atau parasit dari jilatan kucing. Namun resiko infeksi bisa meningkat bagi anak kecil dan orang lanjut usia.
Juga mereka yang mengalami imunosupresi, kondisi dimana terjadi semacam penurunan pembentukan imunitas (kekebalan tubuh). Orang dengan imunosupresi contohnya adalah penderita AIDS dan yang sedang menjalani kemoterapi.
Untuk lebih amannya:
- Lakukan program deworming secara teratur untuk kucing (konsultasikan dengan dokter hewan).
- Jaga kucing dari pinjal (flea) dan caplak (tick).
- Bersihkan litter box setiap hari dari kencing dan tinja kucing. Jangan lupa cuci tangan hingga bersih setelahnya.
- Jangan beri kucing makanan yang kotor, basi, atau busuk.
- Jaga kebersihan kucing, lingkungannya, dan perlengkapannya (kandang, tempat makan, mainan, dsb).
Itulah informasi tentang air liur kucing yang bisa saya kumpulkan. Jika kamu punya informasi tambahan yang berguna atau menemukan kesalahan di tulisan ini jangan ragu untuk memberitahu saya.
Juga kalau kamu rasa artikel ini bermanfaat, silakan share ya.
Referensi:
- https://www.petmd.com/blogs/thedailyvet/ktudor/2014/jan/are-dog-licks-unhealthy-for-people-31207
- https://www.cuteness.com/article/cats-saliva