Steril Kucing Jantan dan Betina: Manfaat, Biaya dan Prosesnya

Saya senang ketika akhirnya bisa steril kucing saya. Sebagian tanggung jawab saya sebagai cat owner sudah saya lakukan, selanjutnya tinggal vaksin. Juga karena steril mempunyai manfaat besar bagi saya dan kucing saya.

Manfaat Steril Kucing

Untuk Kucing Jantan

1 Agar tidak suka keluyuran

Kucing jantan akan berkeliaran cukup jauh untuk mencari peluang melakukan perkawinan. Akibatnya dia bisa terlibat perkelahian dengan kucing lain dan terluka, mengalami kecelakaan di jalan hingga luka atau bahkan mati, dicuri atau dilukai orang jahat.

2 Agar tidak kencing sembarangan

Kucing jantan binatang yang cukup teritorial, suka menandai wilayahnya dengan aroma tubuhnya. Caranya pertama dengan menggosokkan pipinya pada benda-benda di wilayah itu. Kedua dengan menyemprotkan kencingnya ke benda-benda tadi.\

Semprotan urin itu mereka lakukan tidak seperti saat pipis biasa. Saya pernah melihat kucing saya melakukannya di wilayah favoritnya: atap rumah tetangga.

Air kencingnya disemprotkan ke arah belakang, disemprotkan setinggi mungkin agar bau yang menyebar juga maksimal. Masalahnya jika kucing jantanmu tidak dikebiri ia bisa melakukan itu di dalam rumahmu.

Namun steril tidak menjamin kucing jantan 100% tidak akan pernah menandai rumah dengan kencingnya. Sebagian kecil kucing nyatanya ada yang tetap melakukannya.

3 Manfaat kesehatan

Kucing jantan berkurang resikonya terkena kanker testis, tumor perianal, hernia, dan masalah prostat.

4 Mengurangi/mengatasi masalah perilaku lainnya

Kucing jantan menjadi kurang dominan dan kurang agresif, dan memperkecil kemungkinan mengeong berisik di malam hari.

Untuk Kucing Betina

1 Agar tidak hamil dan beranak terus-menerus

Kucing betina mulai birahi (dan bisa hamil) ketika umurnya baru 6 bulan bahkan bisa terjadi lebih awal. Jika tidak dikawinkan dia akan birahi lagi terus-menerus dengan interval sekitar 3 minggu.

Kucing betina yang birahi menjadi gelisah dan berisik. Suara-suara yang dibuatnya itu bertujuan untuk menarik perhatian kucing jantan.

Setelah kucing betina kawin ia berovulasi dan birahinya berakhir setelah beberapa hari. Jika tidak kawin, birahinya bisa berlangsung selama seminggu atau lebih.

Kehamilan berlangsung sekitar sembilan minggu dan seekor kucing betina dapat hamil kembali segera setelah lahir. Jika tidak disteril kucing akan hamil dan beranak lagi dan lagi.

Kamu bisa repot kalau kucingmu beranak terus-menerus. Pada suatu titik kamu akan merasa berat memelihara banyak kucing. Memang anak kucing bisa dikasihkan ke orang, tapi belum tentu ada yang mau, atau yang mau belum tentu penyayang kucing.

Kalau kamu tidak siap bertanggung jawab akan kelangsungan hidup anak-anak kucing, sebaiknya steril kucingmu sedini mungkin.

2 Manfaat kesehatan

Kucing betina akan berkurang resikonya terkena kanker payudara, kanker rahim, dan kanker ovarium.

Biaya Steril Kucing

Untuk kota Depok, Jabar, harga steril normal untuk kucing jantan sekitar Rp 400.000 dan kucing betina sekitar Rp 600.000. Kalau lagi ada promo bisa dapat potongan harga sampai 50%.

Buat kamu yang tinggal di Depok saya merekomendasikan steril di Dingga Pet Care. Pelayanannya cakep dan sering ada promo lho.

Proses Steril Kucing

Dari riset saya, sebagian besar dokter hewan merekemondasikan kucing disteril pada usia antara 6-8 bulan. Waktu saya steril Fani juga dijelaskan steril sebaiknya dilakukan pada umur 7-8 bulan. Tapi ada juga yang katanya melakukannya di usia lebih dini.

Steril atau kalau di luar negeri sana disebut neutering adalah operasi bedah untuk mencegah perkembangbiakan dan perilaku seksual terkait. Pada kucing jantan disebut sebagai pengebirian (pengangkatan kedua testis) dan pada kucing betina disebut sebagai ovariohisterektomi (pengangkatan ovarium dan uterus).

Ketika organ-organ yang disebut di atas dihilangkan, hormon-hormon yang mereka hasilkan tidak lagi bersirkulasi dalam tubuh, maka perilaku seksual dan reproduksi pun berhenti. Operasi sterilisasi ini membutuhkan anestesi (bius) penuh.

Jika kucing terlambat disteril, seperti kucing saya, harus sabar. Kucing sudah punya pengalaman seksual dan kebiasaan seksualnya berpotensi masih ada dalam hitungan minggu, bulan, hingga tahun setelah disteril.

Untuk proses steril kucing, saya akan bercerita pengalaman mensterilkan Fani kucing jantan peliharaan saya:

  1. Saya mengontak klinik hewan, bilang kalau mau steril kucing jantan saya.
  2. Dokter hewan menjadwalkan kapan sterilnya dan sebelumnya kucing harus puasa selama 6-12 jam. Tidak boleh makan tapi boleh minum seingat saya.
  3. Kemudian kucing dibawa ke klinik. Di sana dia dibius lalu dioperasi.
  4. Setelah selesai kucing dibawa pulang ke rumah, kondisinya sudah mulai sadar dari bius tapi belum sepenuhnya. Lucu tapi kasihan mau berdiri saja susah, jalannya juga terhuyung-huyung. Si Fani saat itu lebih banyak berbaring.
  5. Kucing harus tetap di dalam rumah setidaknya 24-48 jam untuk jantan dan beberapa hari lebih lama untuk betina.
  6. Selanjutnya efek bius akan hilang dan kucing perlahan mulai beraktivitas normal. Untuk 1-2 hari kucing akan tidak nafsu makan.

Setelah Kucing Disteril

Luka operasi kucing betina sebaiknya diperiksa setiap hari. Jika ada sesuatu yang salah misalnya luka jahitan kok terbuka, hubungi dokter hewan. Untuk kucing jantan cek apakah ada pendarahan atau pembengkakan besar pada area di bawah anus.

Setelah steril kucing jantan biasanya akan makan lebih banyak dari sebelum steril. Katanya sih, karenanya ada yang jadi gemuk dan ada yang tidak.

Kalau Fani, dia jadi seperti mesin penggiling makanan. Kesukaannya kan makan sedikit tapi sering, setelah disteril frekuensi makannya yang dulu paling 4-5 kali, jadi 6-8 kali. Fani menggemuk dengan cepat dan beratnya naik jadi 5 kiloan.

Sesuai saran dokter agar tidak obesitas saya kurangi frekuensi makannya jadi 2 kali. Dia kelaparan dan plastik bungkus makanan keringnya dia cakar dan gigit sampai berlubang. Lalu dengan lahap dia makan kibble-nya.

Makanannya saya coba sembunyikan, dia jadi nekad dong. Deketin saya dan istri terus, minta makan. Kalau tidak dikasih dia ngambek, nampol pakai kaki, dan naik ke meja kerja saya berjalan di keyboard laptop.

Dry food Fani kan Equilibrio, saya cek ada tuh variannya yang rendah kalori. Rencananya akan saya coba mengganti makanannya dengan Equilibrio Light.

Untuk perilakunya selama beberapa hari Fani masih belum ada perubahan yang kentara. Tapi kemudian berisiknya berkurang banyak, yang biasanya sampai melolong-lolong sekarang cuma mengeong ceriwis.

Dia masih ingin keluar rumah tapi saya sudah bertekad memeliharnya mostly indoor. Beberapa kali pas membuka pintu sempat kecolongan si Fani lari keluar, tapi paling lama sejam dia sudah pulang lagi. Kalau dulu bisa dua hari dia baru pulang.

Kucing saya sebelumnya jagoan yang suka berantem, tapi sekarang dia jauh lebih kalem. Perilakunya juga lebih manis.

Penutup

Butuh waktu lama saya menulis artikel ini ada mungkin sebulan lebih. Karena saya tidak begitu paham materinya.

Jadi saya yakin kemungkinan ada pembahasan yang salah/kurang tepat dan terlewat di tulisan ini. Kalau kamu menemukan kesalahan jangan sungkan ya memberitahu saya. Biar artikel ini betul-betul jadi sumber informasi yang baik tentang steril kucing.

Referensi:

  1. Dingga Pet Care, Depok
  2. The Happy Cat Handbook, Pippa Mattinson & Lucy Easton
  3. The Total Cat Manual, David Meyer, Abbie Moore, and Dr. Pia Salk
  4. A-Z of Cat Health and First Aid, Andrew Gardiner
Share your love
Purwanto
Purwanto

Konten blog ini hanya untuk pengetahuan dan hiburan. Meski saya berusaha memberikan informasi seakurat mungkin, konten yang ada bukan sebagai pengganti saran (dan semacamnya) dari dokter hewan. Kamu tetap harus berkonsultasi ke dokter hewan.

Saya juga terbuka untuk saran, kritik, dan senang sekali jika kamu ingatkan jika ada hal yang salah di blog ini. Mau kerjasama juga boleh misalnya guest post, promosi bisnis terkait kucing, dll.

Articles: 234

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *