Akuamasi, Bio Kremasi Kucing Kesayangan Menggunakan Air

Salah satu hal yang paling menyedihkan bagi pemilik kucing adalah ketika kucing kesayangan tiada. Mati, meninggalkan kita untuk selamanya.

Efek sedihnya bisa lama, berhari-hari bisa membuatmu tak bersemangat. Bahkan setelah tahun-tahun berlalu pun kamu bisa kangen sama kucingmu. Terbayang saat dia bermain, kita omeli karena nakal, rasa bulunya yang lembut saat digendong, kemanjaannya, kelucuannya….

Saya sendiri ingin melepas akhir hidup kucing saya dengan sebaik-baiknya. Kalau masih hidup di desa kucing yang mati bisa saya kubur di halaman atau kebun. Karena tanah masih luas.

Sekarang saya tinggal di kota dan rumah hampir tidak ada halamannya. Bagaimana nanti jika kucing saya mati, dikubur di mana? Dikubur di lahan orang cukup sulit meminta ijinnya dan saya pernah mengalami waktu dua kali ada kucing liar mati di dekat tempat tinggal saya.

Saya tentu tidak mau membuangnya sembarangan, misalnya dihanyutkan di sungai atau dibuang ke tempat sampah. Saat ia hidup saya sayang, begitu pun ketika nanti mati saya tetap sayang, ingin memperlakukannya dengan baik.

Kemudian saya berkenalan dengan Pet to Nature yang menyediakan jasa akuamasi. Solusi melepas hidup anabul kesayangan dengan penuh kasih sayang.

Sederhananya akuamasi adalah semacam kremasi, tapi bukan menggunakan api, melainkan menggunakan air. Akuamasi merupakan teknologi bio kremasi hewan peliharaan yang revolusioner dan paling ramah lingkungan. Selain air juga menggunakan alkali untuk mempercepat dekomposisi tubuh hewan secara alami.

Metode akuamasi ini meniru proses penguraian alami namun dengan mempercepat prosesnya. Sama seperti dikubur dimana tubuh hewan akan terurai, bedanya prosesnya dipercepat.

Bisa menjadi pilihan terbaik untuk mengantarkan kucing kesayangan. Terutama di daerah perkotaan yang susah mencari lahan untuk penguburan.

Air dipilih sebagai bahan untuk kremasi karena dinilai lebih lembut dan lebih tenang dibanding api. Prosesnya juga menggunakan energi yang lebih sedikit dan ramah lingkungan, karena lebih sedikit mengeluarkan gas rumah kaca.

Proses Dari Kucing Mati Sampai Selesai Diakuamasi

Ketika Pet to Nature dihubungi terkait kucing kesayangan yang telah mati, mereka akan mengatur jenis layanan yang diinginkan dan jadwal penjemputan. Kucing akan dijemput di jam operasional.

Kemudian kucing dimandikan lalu disimpan sementara di fasilitas pendingin. Sesuai waktu yang disepakati pemilik kucing datang untuk melihat kucingnya terakhir kali sebelum diproses akuamasi.

Mungkin aneh untuk mereka yang bukan pecinta kucing, tapi bagian ini menurut saya penting. “Bertemu” kucing terakhir kalinya sebelum berpisah selamanya. Mengenang sejenak hari-hari manis yang pernah dilalui bersama, bagaimana dulu pertemuan pertama kali, dan lainnya.

Tubuh kucing yang telah mati diletakkan di tempat khusus untuk diproses menggunakan air alkali. Setiap kucing diakuamasi terpisah dari hewan lainnya dan diawasi dengan baik.

Proses akuamasi memakan waktu lebih lama dibanding kremasi dengan api. Butuh sekitar 24 jam karena pendekatannya yang lebih lembut dan alami.

Dalam prosesnya materi organik dari tubuh kucing seperti daging, kulit, bulu, dan organ akan terurai dan larut bersama air sehingga hanya menyisakan tulangnya. Kemudian tulang akan dikeringkan lalu diproses menjadi abu. Abu bisa dikirim ke pemilik kucing atau dikembalikan ke alam, sesuai keinginan pemilik kucing.

Akuamasi juga cocok sekali untuk kucing yang mati karena sakit. Seluruh materi dari tubuh kucing akan diurai menjadi unsur awalnya di antaranya asam amino, garam, dan gula. Virus dan bakteri yang mungkin masih ada di tubuh kucing yang mati karena sakit juga akan terurai sehingga diharapkan tidak mencemari lingkungan.

Akuamasi tidak hanya untuk kucing saja tapi bisa untuk semua jenis hewan. Pet to Nature sendiri melayani akuamasi untuk kucing, anjing, kelinci, hamster, burung, dan hewan peliharaan lainnya.

Pet to Nature Indonesia
Whatsapp/Call: +62 811 888 111 70
Email: pettonature.id@gmail.com

Share your love
Purwanto
Purwanto

Konten blog ini hanya untuk pengetahuan dan hiburan. Meski saya berusaha memberikan informasi seakurat mungkin, konten yang ada bukan sebagai pengganti saran (dan semacamnya) dari dokter hewan. Kamu tetap harus berkonsultasi ke dokter hewan.

Saya juga terbuka untuk saran, kritik, dan senang sekali jika kamu ingatkan jika ada hal yang salah di blog ini. Mau kerjasama juga boleh misalnya guest post, promosi bisnis terkait kucing, dll.

Articles: 234

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *