The Best Fluffy Pancakes recipe you will fall in love with. Full of tips and tricks to help you make the best pancakes.
Kucing Bengal berasal dari perkawinan silang kucing domestik (Felis silvestris catus) shorthair dengan kucing Blacan (Prionailurus bengalensis). Kucing Blacan (kucing Leopard/kucing hutan) merupakan kucing hutan liar kecil yang juga ditemui di hutan Indonesia.
Penampakan Blacan mirip dengan kucing domestik. Namun ukuran tubuhnya lebih besar, matanya lebih galak, kakinya lebih panjang, dan bulunya mirip dengan macan tutul.
Awalnya kucing Bengal dinamai dengan Leopardette, namun Bengal adalah nama yang kemudian dipakai dan tenar hingga sekarang. Nama Bengal sendiri diambil dari nama latin kucing Blacan.
Sejarah Kucing Bengal, Berawal Dari Ketidak Sengajaan
Asal-usul kucing Bengal dimulai ketika Jean Sudgen Mill, wanita pembiak kucing (cat breeder) dari kota Covina, Amerika, pada 1963 membeli kucing Blacan betina dari toko hewan. Saat itu memang kucing Blacan mudah didapatkan di toko hewan Amerika Serikat, beda dengan sekarang yang lebih ketat aturan memeliharanya. Jean Mill waktu itu hanya ingin memelihara kucing yang unik, tidak berniat untuk membuat jenis kucing baru.
Selang waktu berlalu Jean memelihara kucing domestik jantan untuk menemani kucing Blacan betina miliknya. Ia tidak berniat mengawinkan kedua kucingnya, maka ia terkejut ketika pada 1965 kucing Blacannya melahirkan beberapa anak.
Namun hanya satu anak kucing yang selamat, seekor betina yang dinamai Kin-Kin oleh Jean. Dia pun mengontak Cornell University College of Veterinary Medicine di kota Ithaca, New York. Jean meminta saran bagaimana menangani anak kucing hasil perkawinan silang, saat itu dia juga diberitahu bahwa kemungkinan Kin-Kin mandul.
Takdir berkata lain, Kin-Kin tumbuh dan kawin dengan bapaknya sendiri lalu melahirkan dua anak kucing. Yang satu berwarna hitam dengan karakter liar seperti kucing Blacan. Seekor lagi jantan dengan bulu bertutul, karakternya jinak seperti kucing domestik.
Jean menyadari kalau kucing-kucing Blacan ditangkap oleh pemburu dan dijual ke toko-toko hewan Amerika, maka anak-anak mereka di alam liar akan terlantar. Sehingga setelah menimbang beberapa lama Jean memutuskan membuat jenis kucing domestik baru yang mirip kucing Blacan.
Tujuannya mendapatkan kucing yang penampilannya mirip dengan Blacan, namun karakternya jinak seperti kucing domestic. Hal itu juga bisa memenuhi permintaan pasar Amerika akan kucing Blacan sehingga mengurangi penangkapan Blacan di alam liar.
Sayangnya pada 1965 itu juga suami Jean meninggal yang membuatnya menghentikan program pembiakannya. Lalu di 1980 ia menikah kembali dan mulai membiakkan kucing Bengal lagi. Inilah awal pembiakan Bengal yang lebih serius.
Kebanyakan kucing yang dipakai di pembiakan kedua berasal dari Dr. Willard R. Centerwall, MD, ahli genetika dari University of California di kota Davis. Dr. Willard mempelajari kucing Blacan karena susunan genetik mereka yang tampaknya kebal dari virus leukemia kucing.
Untuk universitas tempat Dr. Willard bekerja saya kurang pasti. Sumber lain menyebutkan Loyola University, yang lainnya mengatakan Lima Londa University.
Dr. Willard juga mengawinkan kucing Blacan dengan kucing domestik untuk memasukkan imunitas terhadap leukemia ke kucing peliharaan. Proyeknya itu gagal tapi kucingnya bermanfaat bagi Jean Mill.
Kucing hasil kawin silang itu hanya betinanya yang subur, maka Jean membutuhkan kucing domestik jantan. Setelah pencarian yang panjang, Jean menemukan kucing yang dicarinya di animal shelter setempat bernama Finally Found. Yaitu seekor jantan tabby coklat bertutul dan seekor jantan setengah liar tabby oranye bertutul coklat tua.
Jean juga mendatangkan seekor Blacan jantan berwarna merah/oranye dari India. Ia dulu mengunjungi kebun binatang di Delhi dan melihat anak-anak Blacan hidup di sebuah kandang badak.
Suka dengan wujud anak-anak Blacan itu, Jean berusaha dan berhasil mendapatkan seekor yang jantan. Dia namai Toby, untuk menghormati Dr. Toby Nainan, kepala kebun binatang Delhi.
Banyak halangan yang dijumpai Jean selanjutnya. Anak-anak hasil kawin silang generasi pertama (disebut F1, filial 1) seringkali tumbuh menjadi kucing yang pemalu dan gugup, mirip dengan kerabat mereka yang liar. Baru setelah beberapa generasi temperamen kucing Bengal itu menjadi mirip dengan kucing domestik.
Kendala lain adalah selama beberapa generasi hanya kucing betinanya yang subur sementara yang jantan kebanyakan mandul. Hal itu memang umum terjadi pada perkawinan silang kucing. Jantan generasi kedua (F2) mandul, dan hanya sekitar 50% jantan dari generasi ketiga (F3) yang subur.
Namun Jean tetap gigih dan bahkan mendorong para breeder lain untuk bergabung dengannya. Pada 1985 ia berhasil memiliki generasi kucing Bengal yang bagus dan mulai membawanya ke berbagai kontes kucing yang disponsori oleh TICA.
Bengal segera menimbulan kontroversi di kalangan pembiak (breeder) dan pecinta kucing. Ada yang khawatir Bengal akan menimbulkan bahaya di area kontes. Yang lain menganggap dari sudut pandang konservasi tidak bijaksana mengawinkan kucing domestik dengan kucing liar.
Namun banyak juga pecinta kucing yang terpesona dengan kecantikan Bengal, Jean pun tidak mengalami kesulitan merekrut para pembiak ke kelompok program breeder-nya. Pada 1988 terbentuklah The International Bengal Cat Society (TIBCS). Para anggotanya berdedikasi untuk melestarikan dan mempromosikan kucing Bengal sebagai kucing domestik.
Pada tahun 1991 akhirnya TICA menerima Bengal untuk masuk ke dalam kejuaraan. Dengan syarat kucing Bengalnya harus setidaknya dari generasi keempat (F4) atau lebih untuk memastikan temperamennya aman.
Namun CFA masih tidak mau menerima kucing Bengal, meski semua asosiasi kucing akhirnya menerima Bengal. Hingga akhirnya pada 7 Februari 2016 barulah CFA mengakui dan menerima Bengal.
Karakter Kucing Bengal
Kasih sayang | Tinggi |
Keramahan | Tinggi |
Ramah terhadap anak | Tinggi |
Ramah terhadap hewan peliharaan lain | Tinggi |
Suka bermain | Tinggi |
Energi/Aktivitas | Tinggi |
Kecerdasan | Tinggi |
Kemampuan beradaptasi | Tinggi |
Kecenderungan bersuara | Rendah |
Bengal adalah kucing yang lincah, cerdas, penuh kasih, dan suka sekali bermain. Ia atletis, rasa ingin tahunya besar, dan sangat aktif, saking aktifnya kadang bisa memecahkan gelas, piring, menjatuhkan barang-barang. Kucing ini juga suka bermain air, mengeksplorasi rumah dan tidak mustahil akan masuk ke dalam lemari, atau nangkring di atas furniture atau tempat yang tinggi.
Kucing Bengal sangat ramah dan berinteraksi dengan baik dengan hewan peliharaan lain. Tingkat energinya tinggi, sehingga mereka membutuhkan banyak interaksi dan perhatian. Kalau tidak mereka bisa menjadi bosan dan destruktif.
Bengal yang bosan bisa melakukan hal yang aneh-aneh seperti menyalakan dan mematikan saklar lampu. Hati-hati juga bila kamu punya akuarium atau kolam ikan, air bukan masalah bagi kucing Bengal. Jika kamu punya binatang piaraan kecil seperti guinea pig atau hamster, jauhkan dari kucing Bengalmu.
Ciri-ciri Kucing Bengal
Berat | Jantan 4,5-6,8 kg dan betina 3,6-5,4 kg |
Panjang | 43-55 cm tidak termasuk ekor |
Warna mata | Emas, hijau, kuning, amber, biru |
Bulu | Pendek |
Warna dan pola bulu | Coklat, salju, perak, abu abu. Bertutul tutul, marble tabby |
Harapan hidup | 12-16 tahun |
Negara asal | Amerika Serikat |
Tubuh kucing Bengal cukup besar dengan pola dan warna bulu mirip dengan kucing Blacan. Kucing Bengal mempunyai 2 pola bulu, bertutul-tutul dan marble tabby. Tutulnya bisa acak atau berpola horisontal.
Warna tutul kontras dengan warna bulu latar belakangnya. Banyak diantara kucing ini yang bulunya tampak berkilauan, efek ini disebabkan oleh kurangnya pigmen di ujung bulunya.
Warna bulunya sendiri mempunyai berbagai variasi. Yang paling populer adalah coklat, tapi warna salju, perak, dan abu-abu juga disenangi orang. Matanya biasanya berwarna emas, hijau, kuning, amber, dan kadang dijumpai warna mata biru pada kucing Bengal warna salju.
Kucing Bengal sangat berotot, kaki belakangnya sedikit lebih panjang dibanding kaki depannya. Lebar kepalanya melebihi panjang kepalanya, dengan telinga yang pendek dan berujung bulat.
Cara Merawat Kucing Bengal
Bulu kucing Bengal pendek maka menyikat bulunya dengan ringan seminggu sekali sudah cukup untuk menjaga bulunya dalam kondisi prima. Juga untuk membersihkan bulu-bulu yang rontok.
Penyakit flat chested kitten syndrome (FCKS) dan patellar luxation dulu cukup banyak ditemukan pada kucing Bengal. Tapi sekarang, terutama patellar luxation, sudah jauh lebih jarang ditemui. Lebih lanjut soal penyakit yang umum pada kucing Bengal cobalah hubungi breeder Bengal profesional.
Giginya idealnya dibersihkan setiap hari atau minimal seminggu sekali. Potong kukunya dua minggu sekali. Kupingnya sebaiknya diperiksa seminggu sekali, jika kotor langsung bersihkan.
Kucing Bengal memiliki energi yang tinggi dan membutuhkan banyak aktivitas (bermain). Dia tidak suka ditinggal sendirian sepanjang hari. Jika kamu sehari-hari sering pergi, lebih baik memelihara 2 kucing Bengal sehingga mereka saling menemani dan tidak bosan.
Meskipun Bengal suka outdoor tapi jangan kamu lepas ia ke luar rumah. Tak apa jika melepasnya di halaman yang berpagar sehingga ia tidak bisa keluar. Karena selain kucing Bengal kurang peka dengan keamanan di jalanan, ia juga rentan menjadi sasaran pencurian.
Di dalam rumah, buatlah lingkungan indoor yang menyenangkan dan merangsang aktivitas kucing Bengal. Direkomendasikan agar membuat semacam tempat untuk bermain dan memanjat yang cukup luas.
Penutup
Bengal adalah kucing eksotis yang sangat aktif, maka menurut saya kucing ini tidak cocok untuk kamu yang belum berpengalaman memelihara kucing. Bagi pemula jenis kucing yang tidak terlalu aktif pun bisa membuat bingung. Apalagi kucing Bengal yang membutuhkan perhatian dan penyaluran energin yang besar.
Referensi:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Kucing_kuwuk
- Majalah Your Cat edisi Mei 2018
- Encyclopedia of Cat Breeds, J. Anne Helgren
- Cat Breeds of the World, Paddy Cutts
- The Cat Encyclopedia, DK
- The Complete Cat Breed Book, DK
- https://cattime.com/cat-breeds/bengal-cats/
- https://www.purina.com/breeds/bengal-cat
- http://www.vetstreet.com/cats/bengal