Adaptasi Kucing Secara Fisik Terhadap Kondisi Lingkungan

Sejak dulu kucing domestik melakukan banyak adaptasi untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan tempat mereka hidup. Adaptasi kucing membantu mereka untuk menemukan makanan, air, tempat berlindung, dsb. Adaptasi tersebut meliputi adaptasi fisik dan adaptasi tingkah laku.

#1 Penglihatan

Mata kucing besar dan mempunyai fotoreseptor yang beradaptasi dengan sangat baik untuk melihat dalam kegelapan. Kinerja mata kucing lebih baik di malam hari dibanding siang hari.

Bagi kucing di alam liar penglihatan malam penting untuk mengenali dan menangkap mangsanya. Karena biasanya mangsa kucing seperti hewan pengerat keluarnya di malam hari.

Kucing dapat melihat warna tapi terbatas yaitu merah, kuning, hijau, dan biru. Tapi kemungkinan warna hijau dan merah tampak abu-abu bagi kucing.

Penglihatan kucing jauh lebih tajam dari manusia. Namun matanya rabun jauh sehingga tidak bisa melihat jelas benda-benda yang jauh.

Seperti umumnya predator mata kucing menghadap ke depan. Meski begitu area pandangannya lebih luas 200 derajat, dibanding manusia yang 180 derajat. Jadi kucing tidak perlu menengok untuk melihat benda yang ada di sampingnya.

#2 Penciuman & Perasa

Penciuman kucing tidak sekuat anjing tapi jauh lebih kuat dibanding manusia. Selaput sensorik di dalam saluran hidung kucing, tempat bau terperangkap, lima kali lebih besar dari milik manusia.

Kucing menggunakan bau untuk mengenali kucing lainnya, dan untuk melacak mangsa buruan. Kucing juga menggunakan aroma kotoran, kencing, atau kelenjar untuk menandai wilayah, menarik lawan jenis, dan memperingatkan kucing lain.

Pada kucing bau juga berhubungan dengan rasa. Kucing biasanya mencium bau makanannya sebelum makan. Hal itu untuk memastikan apakah makanan tersebut bisa dimakan.

Karena itu jika penciuman kucing terganggu, selera makannya bisa menurun. Sedangkan lidah kucing sendiri bisa merasakan rasa manis, pahit, asin, dan asam.

#3 Pendengaran

Adaptasi kucing juga terjadi pada pendengarannya, kucing mempunyai pendengaran yang tajam bisa menjangkau 40-65.000 hertz. Lebih tinggi dari pendengaran manusia yang hingga 20.000 hertz. Kuping kucing mempunyai sekitar 30 otot sedangkan manusia hanya 6.

Bagian luar telinga kucing bisa diputar hingga 180 derajat untuk menentukan sumber suara. Juga bisa untuk menentukan ketinggian sumber suara, yang sangat berguna bagi kucing saat ia memanjat tempat tinggi.

Telinga bagian dalam kucing berisi vestibular apparatus (organ keseimbangan). Organ ini mendeteksi perubahan arah dan kecepatan, memungkinkan kucing memperbaiki posisi saat ia jatuh.

Kucing juga menggunakan telinga untuk mengekspresikan perasaan seperti marah, tegang, dsb. Telinga kucing sekitar 10 kali lebih sensitif terhadap suara keras dibanding manusia. Karena itulah mereka bisa gelisah karena suara keras, dan tidak suka lingkungan yang bising.

#4 Gigi dan Lidah

Gigi kucing beradaptasi dengan tiga fungsi yaitu menusuk (gigi taring), menahan (gigi taring), dan memotong (gigi geraham). Kucing tidak memiliki gigi penghancur bermahkota datar seperti manusia maka tidak dapat mengunyah makanannya. Karena itu kucing memotong-motong makanannya menggunakan gigi geraham sebelum ditelan.

Anak kucing mempunyai 26 gigi susu yang tumbuh sebelum usia 2 minggu. Gigi susu itu akan mulai tanggal saat usia kucing sekitar 14 minggu. Sedangkan kucing dewasa memiliki 30 gigi permanen.

Kucing mempunyai lidah yang kasar, ada semacam duri-duri kecil di permukaannya. Dengan lidahnya itu kucing bisa menjilat daging lepas dari tulang mangsanya. Karena itu jika kamu dijilati kucingmu rasanya kasar dan bisa terdengar suara ‘kruk kruk kruk’.

#5 Sentuhan

Kumis kucing dan bagian tubuhnya yang tidak berbulu seperti jari kaki, hidung, dan lidah sangat sensitif terhadap sentuhan. Kumis kucing berguna sekali untuk mengukur lebar celah yang bisa dilewati tubuhnya. Juga untuk membantu bergerak menentukan arah di kegelapan, dan meraba obyek yang sangat dekat yang tidak dapat dilihat dengan baik oleh matanya.

Selain kumis, alis, bulu pipi, dan jumbai-jumbai halus di telinganya juga sangat sensitif pada rangsangan getaran. Kabarnya kalau kumis kucing ini dipotong kucing bisa lumpuh untuk sementara.

#6 Berjalan & Keseimbangan

Kucing berjalan menggunakan jari kakinya, bukan telapak kakinya. Karena itu kucing bisa bergerak cepat dan senyap tak bersuara.

Kucing berjalan secara berurutan. Kaki kanan belakang dulu, lalu kaki kanan depan, kaki kiri belakang, kemudian kaki kiri depan. Kaki belakang mendarat di jejak kaki depan, sehingga seolah jejak kaki kucing itu seperti garis lurus, seperti binatang berkaki dua bukan berkaki empat.

Lebih jelasnya tonton video di bawah ini:

Juga video ini:

https://www.youtube.com/watch?v=gizE9958n5o

Gaya berjalan seperti itu memungkinkan kucing bisa dengan mudah berjalan di tempat sempit seperti cabang pohon dan tembok yang tinggi. Ekor kucing yang umumnya panjang dan lentur juga turut membantu keseimbangan kucing.

Saat kucing berlari kaki, yang berlawanan secara diagonal bergerak bersama. Kaki belakang kanan dan kaki depan kiri bergerak bersama, kaki belakang kiri bergerak bersama kaki depan kiri.

Yuk lihat video kucing Bengal ini berlari:

Saat kucing berhenti berlari dia mengerem menggunakan kaki depannya.

Kucing berdaptasi untuk berlari cepat dengan jarak pendek. Kucing bukan hewan pemburu yang mempunyai daya tahan tinggi dan mereka cepat lelah.

Karena itu kucing lebih suka mengintai mangsanya dan sanggup berdiam hingga waktu lama. Menunggu saat yang tepat untuk menerkam mangsa.

Jika kucing kehilangan keseimbangan dan jatuh dari ketinggian, kurang dari sepersekian detik, vestibular apparatus dalam telinganya mendeteksi disorientasi. Mungkin mendeteksi adanya ketidakberesan pada posisi tubuh kucing.

Sehingga kucing dengan refleks memutar kepala melihat ke bawah, dan tubuhnya berputar dengan tepat sebelum mendarat dengan kakinya. Bantalan kaki yang empuk dan persendian yang lentur berfungsi sebagai peredam saat pendaratan.

#7 Kelenturan

Otot dan tubuh kucing sangat fleksibel. Tulang belakangnya disatukan oleh otot, bukan ligamen. Jadi kucing mampu memanjang pendekkan punggungnya, juga melengkungkannya atau meringkuk saat tidur.

Karena itulah mereka bisa membuat pose aneh-aneh. Yang jika ditirukan manusia bisa membuat terkilir.

Kelenturan tubuh ini berguna untuk kucing, misalnya untuk grooming. Cakar dan lidah kucing jadinya bisa menjangkau hampir seluruh tubuhnya.

Kucing juga bisa melompat tinggi dan berputar saat masih di udara lalu mendarat di keempat kakinya. Gerakan itu berguna saat berburu, untuk menangkap burung misalnya.

Btw: Foto di atas itu kucing yang tahu-tahu berkeliaran di sekitar rumah saya, saya memanggilnya Kimberly. Kasihan kondisinya terlihat kurang terawat. Sayangnya belum sempat saya bawa ke dokter hewan dia menghilang, tidak pernah lagi kelihatan.

Referensi:

  • The Cat Encyclopedia, The Definitive Visual Guide
  • http://bioweb.uwlax.edu/bio203/s2009/aschenbr_rach/Adaptations.htm
  • https://www.britannica.com/animal/cat/General-features-and-special-adaptations
Share your love
Purwanto
Purwanto

Konten blog ini hanya untuk pengetahuan dan hiburan. Meski saya berusaha memberikan informasi seakurat mungkin, konten yang ada bukan sebagai pengganti saran (dan semacamnya) dari dokter hewan. Kamu tetap harus berkonsultasi ke dokter hewan.

Saya juga terbuka untuk saran, kritik, dan senang sekali jika kamu ingatkan jika ada hal yang salah di blog ini. Mau kerjasama juga boleh misalnya guest post, promosi bisnis terkait kucing, dll.

Articles: 236

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *